REGULASI EKSPRESI GEN DAN
PERKEMBANGANNYA
PADA EUKARIOTIK
Regulasi dengan Splicing Alternatif
Transkripsi
Seperti yang telah diketahui pada
bagian sebelumnya bahwa regulasi transkripsi memiliki peranan penting dalam
mengontrol perkembangan pada organisme eukariot. Hal ini tidak berarti bahwa
cara regulasi lain tidak penting. Proses regulasi transkripsi terjadi pada
banyak sistem dan terjadi dengan beberapa mekanisme. Regulasi terjadi dengan
merubah stabilitas transkripsi, diferensiasi transpot ke sitoplasma, dan dengan
diferensiasi translasi dari proses transkripsi (Gardner,1991).
Gen dengan intron yang banyak dapat
memberi masalah yang rumit pada mesin splicing. Intron-intron tersebut dapat
dihapus secara terpisah maupun kombinasi, bergantung pada interaksi mesin
splicing dengan RNA. Jika dua intron berturut-turut dihapus bersamaan, ekson
yang terletak diantara intron-intron tersebut juga akan terhapus. Disinilah,
mesin splicing memiliki kesempatan untuk mengubah urutan pengkodean RNA
dengan menghapus
beberapa eksonnya. Fenomena transkrip splicing RNA dengan cara yang berbeda
merupakan cara penghematan informasi genetik. Splicing alternatif transkrip membuat kemungkinan bagi sebuah gen tunggal untuk mengkodekan polipeptida yang berbeda (Snustad, 2012).
beberapa eksonnya. Fenomena transkrip splicing RNA dengan cara yang berbeda
merupakan cara penghematan informasi genetik. Splicing alternatif transkrip membuat kemungkinan bagi sebuah gen tunggal untuk mengkodekan polipeptida yang berbeda (Snustad, 2012).
Sejumlah contoh dari splicing
alternatif telah diketahui. Salah satunya adalah transkripsi dari antena Drosophila yang diketahui mengalami
splicing alternatif pada fase embrio dan pupa.
Contoh
lain dari splicing alternatif terjadi pada kasus gen tropomiosin dari Drosophila dan hewan verterbrata.
Tropomiosin adalah protein yang menengahi interaksi antara aktin dan troponin
dan membantu regulasi kontraksi otot. Pada jaringan yang berbeda, otot maupun
nonotot, dicirikan dengan kehadiran isoform tropomiosin yang berbeda. Hal ini
dapat diartikan bahwa banyak isoform diproduksi dari gen yang sama oleh
splicing alternatif (Gardner,1991).
Contoh lain dari splicing alternatif
tejadi selama ekspresi gen troponin T, yaitu suatu protein yang ditemukan pada
otot skeletal dari vertebrata. Ukuran dari protein ini antara 150-250 asam
amino. Pada tikus, gen troponin T terdiri dari 18 exon yang berbeda.
Transkripsi pada gen ini displicing dengan cara yang berbeda untuk menghasilkan
sejumlah mRNA. Ketika ditranslasi banyak polipeptida troponin T yang
dihasilkan. Semua polipeptida membagi asam amino dari ekson 1-3, 9-15, dan 18.
Daerah yang tidak dikodekan (4-8) oleh ekson mungkin di berikan atau
dihilangkan, bergantung kepada pola splicing dan juga pada banyaknya kombinasi.
Susunan mRNA dimediasi oleh spliceosomes (organel inti) (Snustad, 2012).
(Sumber:
Snustad, 2012)
Beberapa
tipe dari sistem splicing (Lewin,2004):
- Intron
dihapus dari pre-mRNA inti dari eukariot tingkat tinggi oleh sebuah sistem
yang hanya mengenal urutan konsensus pada batas intron-ekson dan dalam
intron. Reaksi ini memerlukan sejumlah alat splicing (spliceosome).
- RNAs
tertentu memiliki kemampuan untuk menghilangan intron mereka.
- Penghapusan intron dari
prekursor inti tRNA yeast melibatkan
kegiatan enzimatik yang menangani substrat dengan cara yang mirip dengan enzim pemrosesan tRNA yang memiliki fitur penting yang sesuai dengan prekursor tRNA.
Saat
ini kita belum dapat mengetahui bagaimana pentingnya penggunaan alternatif
splicing yang bisa merubah keseluruhan ekspresi gen. Yang dapat diketahui
hanyalah contoh-contoh baru dari penggunaan alternatif splicing transkipsi yang
ditemukan hampir setiap hari. Jelasnya, regulasi ekspresi gen oleh control
jalan alternatif splicing memiliki mekanisme yang signifikan dalam regulasi
pada eukariot tingkat tinggi (Gardner,1991).
Regulasi
Ekspresi Gen Jalur Kompleks Pada Eukaryote
Menurut
R.J. Britten dan E.H Davidson regulasiekspresi gen pada eukaryote melibatkan
banyak gen. Menurut model tersebut sensor
gen memilki binding site yang bersifat spesifik pada satu signal. Ketika
suatu sensor gen menerima signal, maka sensor gen akanberinteraksidengan
integrator gen menghasilkan activator RNA yang akan berinteraksi dengan
sequence khusus pada reseptor gen yang dapat memicu transkripsi yang dekat
dengan producer gen.
|
Model
menggunakan lebih dari 1 integrator gen
Pembentukan RNAd
pada model 2 Davidson dan Britten adalah di mulai dari gen struktural yang
terletak di constitutive transcription
units yang akan di transkripsikan pada level basal pada semua sel. Namun
transkripsi ini hanya akan di proses pada sel. Transkripsi konstritutif ini
hanya di proses pada sel yang mengandung intergrating
regulatory transcript. Pada akhirnya akan di transkripsikan sel dengan yang
spesifik dan harus ada sebelum hasil transkripsi konstitutif dari gen
struktural tersebutdapat di proses menjadi RNAd.
Intergrating
regulatory transcript mengandung sekuen repetitif yang
berinteraksi dengan hasil transkripsi gen struktural yang berbeda seperti gen
intergrator repetitif yang berinteraksi dengan gen-gen reseptor yang berbeda
pada model Davidson-Britten yang asli.
Pertanyaan:
1. Jelaskan
kapan terjadi proses splicing alternatif serta bagaimana mekanisme terjadinya?
2. Jelaskan
mekanisme ekspresi gen jalur kompleks menurut R.J. Britten dan E.H Davidson
(model 1), dan apa perbedaan kedua jalur dari model 1?
3. jelaskan
mengenai pembentukan RNAd dalam model Davidson dan Britten pada model 2!
Jawaban:
1. Splicing
alternatif terjadi pada tahap pasca-transkripsi (jeda waktu antara transkripsi
dan translasi). Ekson yang telah mengalami transkripsi pada tahap
pasca-transkripsi tersebut displicing dengan alternatif yang berbeda sehingga
menghasilkan banyak mRNA yang berbeda. Susunan mRNA yang berbeda-beda yang
dihasilkan tersebut bergantung kepada tipe splicing RNA. Berikut ini beberapa
tipe dari sistem splicing yang menentukan susunan mRNA yang dihasilkan:
a. Intron
dihapus dari pre-mRNA inti dari eukariot tingkat tinggi oleh sebuah sistem yang
hanya mengenal urutan konsensus pada batas intron-ekson dan dalam intron.
Reaksi ini memerlukan sejumlah alat splicing (spliceosome).
b. RNAs
tertentu memiliki kemampuan untuk menghilangan intron mereka.
c. Penghapusan
intron dari prekursor inti tRNA yeast melibatkan
kegiatan enzimatik yang menangani substrat dengan cara yang mirip dengan enzim pemrosesan tRNA yang memiliki fitur penting yang sesuai dengan prekursor tRNA.
kegiatan enzimatik yang menangani substrat dengan cara yang mirip dengan enzim pemrosesan tRNA yang memiliki fitur penting yang sesuai dengan prekursor tRNA.
(Lewin,2004)
2. Ketika
suatu sensor gen menerima signal, maka sensor gen akan berinteraksi dengan
integrator gen menghasilkan activator RNA yang akan berinteraksi dengan
sequence khusus pada reseptor gen yang dapat memicu transkripsi yang dekat
dengan producer gen. Pada model 1 terdapat dua jalur yang berbeda, yang
membedakan pada kedua jalur tersebut adalah: pada jalur a integrator gen yang
berinteraksi dengan sensor hanya satu dan reseptor gen pada struktur gen ada
lebih dari satu. Sedangkan pada jalur b, integrator gen yang berinteraksi
dengan sensor lebih dari satu dan reseptor gen pada stuktur gen hanya satu
macam. Meskipun integrator gen yang berinteraksi dengan sensor lebih dari satu,
tetapi masing-masing integrator akan menghasilkan aktivator RNA yang berbeda.
3. Pembentukan
RNAd pada model 2 Davidson dan Britten adalah di mulai dari gen struktural yang
terletak di constitutive transcription
units yang akan di transkripsikan pada level basal pada semua sel.
Transkripsi konstritutif ini hanya di proses pada sel yang mengandung intergrating regulatory transcript. Pada
akhirnya akan di transkripsikan sel dengan yang spesifik dan harus ada sebelum
hasil transkripsi konstitutif dari gen struktural tersebut dapat di proses
menjadi RNAd.
DAFTAR
PUSTAKA
Gardner, E, J., Michael
J. Simmons, D. Peter Snustad. 1991. Principles of Genetic Eighth Edition.
Lewin, B. 2004. Genes VIII Lewin. United States of America: Pearson Prentice Hall,
PearsonEducation,Inc.
Snustad and Simmons. 2012. Principles of Genetic Sixth Edition. United States of America:
John Wiley and Sons, Inc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar