ONE
GENE ONE POLYPEPTIDE HYPOTHESIS
Pada tahun 1902, Archibald E. Garrod mengusulkan “Inborn Errors of
Metabolism (kesalahan bawaan metabolisme)” yang berkaitan dengan kelainan
keturunan secara fisiologis diantara manusia yang sejak saat itu telah
diketahui dengan jelas bahwa terdapat banyak hubungan antara gen dan enzim,
bahkan jalan untuk menyelesaikan masalah bagaimana gen mengendalikan banyak
sifat fenotip suatu organisme. Riset genetik selanjutnya yang berhubungan
dengan hubungan antara gen dan enzim menemukan konsep “hipotesis satu gen satu
enzim” yang setelah itu diubah menjadi “hipotesis satu gen satu polipeptida”.
Peninjauan ini dilakukan dalam rangka untuk membantu kita
mengevaluasi ulang konsep hipotesis satu gen satu polipeptida. Apakah persepsi
kita atau pemahaman hari ini sudah mempertimbangkan berbagai aspek lain yang
terkait? Apakah saat ini persepsi kita terbentuk tanpa banyak pertimbangan
dengan tepat?
Hipotesis Satu Gene Satu Enzim
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, hubungan antara gen dan enzim telah
ditemukan sejak publikasi Archibald E. Garrod. Satu dari beberapa kelainan pada manusia dilaporkan oleh A.E Garrod yang secara bersamaan mengindikasikan
hubungan antara gen dan enzim yang
disebut alkaptonuria. Alkaptonurics
menderita arthritis dan menghasilkan urin yang berubah hitam pada paparan
udara. Alkaptonurics mengekskresikan urin dengan asam homogentisat dalam
jumlah besar setiap hari. Garrod mengusulkan bahwa alkaptonuria terjadi karena blok biokimia dalam proses metabolisme. Individu normal
dapat memetabolisme asam homogentisat untuk produk pecahan, tetapi alkaptonurics
tidak bisa memetabolisme
asam homogentisat.
Oleh karena itu Garrod menyarankan bahwa alkaptonurics harus mengurangi enzim yang memetabolisme asam homogentisat. Garror mengusulkan sebuah penjelasan yang sama bahwa tiga kelainan hereditas manusia
diklasifikasikan dalam metabolisme bawaan yang salah. Reaksi biokimia yang
terkait dengan alkaptonuria dapat dilihat pada gambar 1.
(Gambar
1. Sumber: www.ucl.ac.uk)
Banyak
reaksi biokimia lainnya yang mengalami kelainan fisiologis pada manusia yang
menunjukkan hubungan antara gen
dan enzim. Kelainan tersebut yaitu Phenylketonurea (PKU), Sindrom Lesh-Nyhan, dan Penyakit Tay Sachs. Reaksi biokimia yang
terkait dengan beberapa kelainan tersebut akan ditampilkan lebih
lanjut pada gambar dibawah.
George W. Beadle dan Edward L Tatum yang bekerja
dengan Neuspora crassa berhasil
mengungkap hubungan antara gen dan enzim. Berdasarkan hasil penelitian pada
tahun 1941, Beadle dan Tatum menemukan rumus untuk menentukan hubungan sebagai
“hipotesis satu
gen satu enzim”, rumus ini digunakan untuk menjelaskan sintesis enzim yang
dikontrol oleh gen. Gambar dibawah menjelaskan semua proses yang dijelaskan
oleh Beadle dan Tatum.
Seperti yang terlihat pada gambar diatas bahwa
conidia dari N. Crassa terpapar
mutagen seperti x ray atau sinar ultraviolet. Berbagai mutan kemudian
terisolasi setelah eksposur. Setiap mutan hanya bisa tumbuh pada medium minimal
suplemen dengan gizi tertentu yang dibutuhkan. Sugesti bahwa setiap mutan tidak
dapat mensintesis suplemen gizi karena reaksi biokimia terkunci. Proses ini
terkunci dari reaksi biokimia dikarenakan lack dari enzim tertentu mengalami
kekurangan efek dari mutasi gen yang mengendalikan sintesis enzim. Bisa dilihat
melalui gambar berikut.
Didasarkan dari hasil penetilian, Beadle dan Tatum
mendeklarasikan hipotesis hubungan antara sebuah gen dengan sebuah enzim (One
gene one enzyme hypothesis)
|
|
|||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
Substrat Produk A
Produk B Produk
C
Contoh lain dari reaksi biokimia adalah reaksi biokimia
yang mengatur sintesis arginine pada N.
crassa yang dimulai dari N-acetylornithine
|
|
|
||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
N-acetylornithine
Ornithine Citruline Arginino Arginine...
succinate
G. W. Beadle dan Boris Ephrussi juga melalukan penelitian
eksperimen pada Drosophila dan beberapa Diptera lainnya yang menghasilkan
kesimpulan yang sama dengan penelitian eksperimen N. crassa sebelumnya.
Diagram penelitian eksperimen dari Beadle dan
Ephrussi
Implant dari larva vermilion (v) yang ditransplantasikan
ke larva wild type (+) akan
berkembang menjadi mata wild type karena
difusi substansi dari jaringan disekitar yang mendukung pigmen wild
type. Selanjutnya, implant dari larva vermilion (v) ditransplantasikan ke
larva cinnabar (cn) akan berkembang menjadi mata wild type. Hal ini mengesankan bahwa substansi tertentu yang
diperlukan jaringan cinnabar masuk ke implant vermilion menghasilkan mata wild type. Di sisi lain, implant dari
cinnabar (cn) yang ditransplantasikan ke larva vermilion (v) akan berkembang
menghasilkan mata cinnabar karena tidak ada substansi tertentu yang dibutuhkan
dari jaringan vermilion saat masuk ke dalam impant cinnabar menghasilkan mata wild type.
Eksperimen transplantasi tersebut
mengindikasikan bahwa pada sintesis pigmen mata, bloking pada salah satu tahap
biokimia menghasilkan pigmen mata vermilion lebih banyak daripada pigmen mata
cinnabar.
Tryptophan Kynurenine 3-Hydroxykynurerine Ommochrome
Vermilion eyes Cinnabar eyes Wild type eyes
PERTANYAAN
1.
Jelaskan asal mula atau dasar yang
digunakan A.E Garrod dalam publikasinya mengenai hubungan antara gen dan enzim!
2.
Mengapa pada setiap
mutan tidak dapat mensintesis suplemen gizi?
3.
Mengapa Implant dari
cinnabar (cn) yang ditransplantasikan ke larva vermilion (v) akan berkembang
menghasilkan mata cinnabar?
JAWABAN
1. Satu dari beberapa kelainan pada manusia dilaporkan oleh A.E Garrod yang secara bersamaan mengindikasikan
hubungan antara gen dan enzim yang
disebut alkaptonuria. Alkaptonurics
menderita arthritis dan menghasilkan urin yang berubah hitam pada paparan
udara. Alkaptonurics mengekskresikan urin dengan asam homogentisat dalam
jumlah besar setiap hari. Garrod mengusulkan bahwa alkaptonuria terjadi karena blok biokimia dalam proses metabolisme. Individu normal
dapat memetabolisme asam homogentisat untuk produk pecahan, tetapi alkaptonurics
tidak bisa memetabolisme
asam homogentisat. Oleh karena itu Garrod menyarankan bahwa alkaptonurics harus mengurangi enzim yang memetabolisme asam homogentisat.
2. Karena reaksi biokimia pada saat mensisntesis suplemen
gizi terkunci. Terkuncinya reaksi ini dikarenakan kurangnya enzim tertentu yang
diperlukan untuk mensintesis. Hal ini diakibatkan efek mutasi gen yang
mengendalikan sintesis enzim.
3. Implant
dari cinnabar (cn) yang ditransplantasikan ke larva vermilion (v) akan
berkembang menghasilkan mata cinnabar karena tidak ada substansi tertentu yang
dibutuhkan dari jaringan vermilion saat masuk ke dalam implant cinnabar
menghasilkan mata wild type.
DAFTAR PUSTAKA
Duran, Corebima. 2009. One Gene One Polypeptide Hypothesis.
Malang: Universitas Negeri Malang
Mishra, C. M. 2010.
Introduction to Proteomics: Principles
and Application. John Wiley and Sons, Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar